BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Media Visual
Media berasal dari bahasa latin
merupakan bentuk jamak dari “Medium”
yang secara harfiah berarti “Perantara” atau “Pengantar” yaitu perantara atau
pengantar sumber pesan dengan penerima pesan. Dalam pendidikan, media diartikan
sebagai komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi
intruksional di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar.
Pengertian media menurut beberapa sumber adalah sebagai berikut:
1.
AECT : media
sebagai bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan
pesan/informasi.
2
Gagne :
media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat
merangsang untuk belajar.
3
Briggs :
media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang
siswa untuk belajar.
Bila kita
tinjau dari media pembelajaran yang mempunyai arti segala sesuatu yang dapat
digunakan untuk menyalurkan pesan sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan,
perhatian, dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses
belajar mengajar terjadi. Sedangkan media
visual adalah media yang memberikan gambaran menyeluruh dari yang konkrit
sampai dengan abstrak. Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa media visual
merupakan salah satu media untuk pembelajaran.
Media
visual ini lebih bersifat realistis dan dapat dirasakan oleh sebagian besar
panca indera kita terutama oleh indera penglihatan. Media visual ada yang dapat
diproyeksikan dan ada pula yang tidak dapat diproyeksikan.
2.2 Manfaat Media Visual
Dalam penggunaannya media visual memiliki manfaat atau kegunaan.
Manfaatnya antara lain:
1. Media
bersifat konkrit, lebih realistis dibandingkan dengan media verbal atau non
visual sehingga lebih memudahkan dalam pengaplikasiannya.
2. Beberapa
penelitian membuktikan bahwa pembelajaran yang diserap melalui media
penglihatan (media visual), terutama media visual yang menarik dapat
mempercepat daya serap peserta didik dalam memahami pelajaran yang disampaikan.
3. Media visual
dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh para peserta didik
dan dapat melampaui batasan ruang kelas. Melalui penggunaan media visual yang
tepat, maka semua obyek itu dapat disajikan kepada peserta didik.
4. Lebih efiektif dan efisien dibandingkan media verbal lainnya karena
jenisnya yang beragam, pendidik dapat menggunakan semua jenis media visual yang
ada. Hal ini dapat menciptakan sesuatu yang variatif, dan tidak membosankan
bagi para peserta didiknya.
5. Penggunaannya praktis, maksudnya media visual ini mudah dioperasikan oleh
setiap orang yang memilih media-media tertentu, misalkan penggunaan media
Transparansi Overhead Tranparancy (OHT).
2.3
Cara Pemilihan Media Visual
Dalam pemilihan media visual ada hal-hal yang harus diperhatikan dalam
penggunaannya, yaitu:
a. Apakah media visual itu ?
Media visual adalah media yang memberikan gambaran menyeluruh dari yang
konkrit sampai dengan abstrak .media visual ini lebih bersifat realistis dan
dapat dirasakan oleh sebagian besar panca indera kita terutama oleh indera
penglihatan.
b. Mengapa
media pembelajaran visual merupakan salah satu pilihan yang tepat untuk digunakan dalam proses
pembelajaran?
Media
pembelajaran visual telah terbukti lebih efisien dalam melakukan komunikasi
antara pendidik dengan peserta didik. Dapat kita simpulkan bahwa media
pembelajaran visual (seperti gambar diam, gambar bergerak, televise, objek tiga
dimensi, dll) mempunyai hubungan positif yang cukup tinggi. Oleh karena itu,
dapat dikatakan bahwa media pembelajaran visual merupakan media pembelajaran
yang cukup baik dan efisien.
c. Siapakah yang dapat mengoprasikan
media pembelajaran visual dengan baik dan benar?
Sebenarnya, siapapun bisa
mepergunakan media pembelajaran visual dengan baik dan benar. Namun, dengan
catatan orang tersebut telah mengusai cara penggunaannya dengan benar. Beberapa
orang yang bisa mengoprasikan penggunaan media visual harus memiliki kemauan
untuk belajar.
d.
Ada beberapa faktor yang menghambat
perkembangan kemampuan seseorang untuk menggunakan media pembelajan, yaitu:
1. Asumsi bahwa menggunakan media itu repot.
2. Menganggap media itu canggih dan mahal.
3.
Tidak bisa menggunakan media yang ada.
4. Asumsi bahwa media itu hiburan, memperkecil
kemungkinan anak tetap konsentrasi terhadap pelajarannya.
5. Tidak tersedianya media pembelajaran visual.
6. Kebiasaan menikmati ceramah/bicara tanpa media visual.
Jadi, seseorang yang
paling tepat untuk menggunakan media pembelajaran visual adalah seseorang yang
tidak memiliki sifat menghambat seperti yang disebutkan diatas.
e. Dimanakah media pembelajaran
visual dapat digunakan ?
Media
pembelajaran visual baiknya digunakan di tempat yang tepat, sesuai dengan jenis
medianya. Misalnya, media yang tidak diproyeksikan dapat dilakukan diluar
kelas. Hal itu memungkinakan untuk media pembelajaran visual yang berupa benda
nyata dan media grafis. Dalam penggunaan media pembelajaran visual berbentuk
benda nyata misalnya, dalam pelajaran biologi kita dapat menggunakan tumbuhan
diluar kelas sebagai media pembelajaran visual. Media grafis dan model pun bisa
digunakan diluar kelas, apabila media tersebut memungkinkan untuk digunakan
diluar kelas.
Sedangkan untuk media pembelajaran yang diproyeksikan,
tempat yang tepat adalah di dalam kelas. Mengingat kebutuhannya akan alat-alat
yang cukup berat, dan dibutuhkannya aliran listrik, tentu penggunaan media
pembelajaran visual yang diproyeksikan ini lebih baik digunakan di dalam kelas.
f. Kapankan media pembelajaran
visual dapat digunakan?
Melihat
berbagai macam jenis media visual, dapat kita simpulkan bahwa media
pembelajaran visual dapat digunakan kapan saja saat dibutuhkan. Para pendidik
dapat menyesuaikan jenis media visual apa yang dibutuhkan, dan disesuaikan
dengan tempat kegiatan belajar mengajar; apakah di dalam atau di luar ruangan.
g. Bagaimana cara pemilihan media visual yang
tepat ?
Cara pemilihan media visual yang
tepat adalah :
1. Media
yang digunakan harus memperhatikan konsep pembelajaran atau tujuan dari
pembelajaran.
2.
Memperhatikan karakteristik dari media yang akan digunakan ,apakah sesuai
dengan situasi dan kondisi yang tepat guna.
3. Tepat sasaran kepada peserta didik yang sesuai degan kebutuhan zaman.
4. Waktu , tempat , ketersediaan dan
biaya yang digunakan.
5. Pilihlah media visual yang menguntungkan agar lebih menarik,variatif,
mudah diingat dan tidak membosankan sesuai dengan konteks penggunaannya.
2.4 Macam-macam Media Visual
a. Media yang tidak diproyeksikan
1.
Media
realita adalah benda nyata. Benda tersebut tidak harus dihadirkan di ruang
kelas, tetapi siswa dapat melihat langsung ke obyek. Kelebihan dari media
realita ini adalah dapat memberikan pengalaman nyata kepada siswa. Misal untuk
mempelajari keanekaragaman makhluk hidup, klasifikasi makhluk hidup, ekosistem,
dan organ tanaman.
2.
Model adalah
benda tiruan dalam wujud tiga dimensi yang merupakan representasi atau
pengganti dari benda yang sesungguhnya. Penggunaan model untuk mengatasi
kendala tertentu sebagai pengganti realia. Misal untuk mempelajari sistem
gerak, pencernaan, pernafasan, peredaran darah, sistem ekskresi, dan syaraf
pada hewan.
3.
Media grafis
tergolong media visual yang menyalurkan pesan melalui simbol-simbol visual.
Fungsi dari media grafis adalah menarik perhatian, memperjelas sajian
pelajaran, dan mengilustrasikan suatu fakta atau konsep yang mudah terlupakan
jika hanya dilakukan melalui penjelasan verbal. Jenis-jenis media grafis
adalah:
a.
Gambar /
foto merupakan media yang paling umum digunakan.
b.
Sketsa
adalah gambar sederhana atau draft kasar yang melukiskan bagian pokok tanpa
detail. Dengan sketsa dapat menarik perhatian siswa, menghindarkan verbalisme,
dan memperjelas pesan.
c.
Diagram /
skema: gambar sederhana yang menggunakan garis dan simbol untuk menggambarkan
struktur dari obyek tertentu secara garis besar. Misal untuk mempelajari
organisasi kehidupan dari sel samapai organisme.
d. Bagan /
chart : menyajikan ide atau konsep yang sulit sehingga lebih mudah dicerna
siswa. Selain itu bagan mampu memberikan ringkasan butir-butir penting dari
penyajian. Dalam bagan sering dijumpai bentuk grafis lain, seperti: gambar,
diagram, kartun, atau lambang verbal.
e.
Grafik yaitu
gambar sederhana yang menggunakan garis, titik, simbol verbal atau bentuk
tertentu yang menggambarkan data kuantitatif. Misal untuk mempelajari
pertumbuhan.
b. Media proyeksi
1.
Transparansi
OHP merupakan alat bantu mengajar tatap muka sejati, sebab tata letak ruang
kelas tetap seperti biasa, guru dapat bertatap muka dengan siswa (tanpa harus
membelakangi siswa). Perangkat media transparansi meliputi perangkat lunak
(Overhead transparancy / OHT) dan perangkat keras (Overhead projector / OHP).
Teknik pembuatan media transparansi, yaitu:
-
Mengambil
dari bahan cetak dengan teknik tertentu
-
Membuat
sendiri secara manual
2.
Film bingkai
/ slide adalah film transparan yang umumnya berukuran 35 mm dan diberi bingkai
2X2 inci. Dalam satu paket berisi beberapa film bingkai yang terpisah satu sama
lain. Manfaat film bingkai hampir sama dengan transparansi OHP, hanya kualitas
visual yang dihasilkan lebih bagus. Sedangkan kelemahannya adalah beaya
produksi dan peralatan lebih mahal serta kurang praktis. Untuk menyajikan
dibutuhkan proyektor slide.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam upaya mencapai suatu proses pembelajaran
yang baik, kita memerlukan suatu media atau alal-alat yang dapat digunakan
dalam proses pembelajaran. Salah satu medianya adalah media visual yang lebih
berkaitan dengan indera penglihatan. Media visual itu sendiri mempunyai
kelebihan-kelebihan tersendiri seperti penggunaannya yang praktis, lebih
efektif dan efisien serta dapat mempercepat daya serap peserta didik. Oleh
karena itu, para pendidik dapat memanfaatkan media-media khususnya media visual
untuk mempermudah dalam pemberian materi yang akan diberikan.
3.2 Saran
Kita sebagai sebagai peserta didik, calon pendidik maupun para pendidik
hendaknya perlu memperhatikan setiap pemilihan media pembelajaran yang akan
kita gunakan terutama pada media visual. Pemilihannya harus tepat dan efektif
sesuai konsep dan tujuan pembelajaran serta disesuaikan dengan perkembangan
psikologis anak atau peserta didik dan menjauhkan media visual yang berbau
pornografi sehingga dapat mendorong terciptanya
proses belajar pada diri peserta didik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar