PEMBAHASAN
MEDIA PEMBELAJARAN
A. Pengertian
Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa latin
medius yang secara harfiah yang secara harfiah berarti ‘tengah’, perantara atau
pengantara. Dalam bahasa Arab media adalah (و سا ئل ) atau pengantar pesan dari pengirim
kepada penerima pesan. Berikut pendapat tentang media yang dikemukakann oleh
para ahli yaitu:
a.
Gerlach dan
Ely ( 1972 ) mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah
manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu
memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap
b. Fleming
mengatkan bahwa media yang sering diganti dengan mediator yaitu penyebab atau
alat yang turut campur tangan dalam dua pihak dan mendamaikannya[1]
c.
Heinich,
Molenda, dan Russel ( 1990 ) diungkapkan bahwa media is a channel of
communication.
d. AECT (
Association for Education and Communication Technology ) mendefinisikan media
yaitu segala bentuk yang dipergunakan untuk suatu proses penyaluran informasi
e.
|
NEA ( Educations Association )
mendefenisikan sebagai benda yang dapat dmanipulasi, dilihat, didengar, dibaca
atau dibicarakan beserta instrumen yang dipergunakan dengan baik dalam kegiatan
belajar mengajar dapat mempengaruhi efektifitas program instruktional
Dari defenisi-defenisi tersebut
dapat ditarik kesimpulannya bahwa pengertian media merupakan sesuatu yang
bersifat menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan dan kemauan
audio ( siswa ) sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada
dirinya.[2]
Jadi menurut Rossi dan Breidle
mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah seluruh alat dan bahan yang dapat
digunakan untuk tujuan pendidikan seperti radio, televisi, buku, koran,
majalah, dan sebagainya.[3]
B. Kriteria
Pemilihan Media
Media merupakan salah satu sarana
untuk meningkatkan kegiatan proses belajar mengajar. Dengan beraneka ragamnya
media maka masing-masing media mempunyai karakteristik yang berbeda-beda. Oleh
karena itu ada beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan antara lain:
1. Media yang
dipilih hendaknya selaras dan menunjang tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan. Masalah tujuan pembelajaran ini merupakan komponen yang utama yang
harus diperhatikan dalam memilih media. Dalam penetapan media harus jelas dan
operasional, spesifik, dan benar-benar tergambar dalam bentuk perilaku
2. Aspek materi
menjadi pertimbangan yang dianggap penting dalam memilih media. Sesuai atau
tidaknya anatara materi dengan media yang digunakan akan berdampak pada hasil
pembelajaran siswa
3. Kondisi
siswa dari segi subjek belajar menjadi perhatian yang serius bagi guru dalam
memilih media yang sesuai dengan kondisi anak. Faktor umur, intelegensi, latar
belakang pendidikan, budaya, dan lingkungan anak menjadi titik perhatian dan
pertimbangan dalam memilih media pengajaran
4. Karakteristik
media di sekolah atau memungkinkan bagi guru mendesain sendiri media yang akan
digunakan merupakan hal yang perlu menjadi pertimbangan seorang guru
5. Media yang
dipilih seharusnya dapat menjelaskan apa yang akan disampaikan kepada siswa
secara tepat dan berhasil guna, dengan kata lain tujuan yang ditetapkan dapat
dicapai secara optimal
6. Biaya yang
akan dikeluarkan dalam pemanfaatan media harus seimbang dengan hasil yang akan
dicapai [4]
Selain pertimbangan diatas untuk
memilih media dapat menggunakan pola seperti yang lain. Sejumlah pertimbangan
dalam memilih media pembelajaran yang tepat dapat kita rumuskan dalam satu kata
ACTION, yaitu akronim dari:
1. Access
Kemudahan akses menjadi pertimbangan
pertama dal;am memilih media. Misalnya kita menggunakan media internet perlu
dipertimbangkan terlebih dahulu saluran untuk koneksi keinternet tersebut. Akses
juga menyangkut aspek kebijakan.
2. Cost
Biaya juga harus dipertimbangkan.
Banyak jenis media yang dapat menjadi pilihan kita. Media canggih biasanya
mahal. Namun mahalnyaa biaya harus kita hitung asfek manfaatnya. Semakin banyak
yang menggunakan maka unit cost dari sebuah media akan semakin menurun.
3. Technology
Mungkin saja kita tertaarik
terhadaap suatu media tetapi kita harus mempertimbangkan tentang aspek
pendukungnya.
4. Interactivity
Media yang baik adalah yang dapat
memunculkan komunikasi dua arah atau intraktivitas. Setiap kegiatan
pembelajaran yang anda kembangkan tentu saja memerlukan media yang sesuai
dengan tujuan pembelajaran tersebut.
5. Organization
Pertimbangan yang juga penting
adalah dukungan organisasi. apakah kepala sekolah mendukung atau tidak.
6. Novelty
Kebaruan dari media yang anda pilih
juga harus menjadi pertimbangan. Media yang lebih baru biasanya lebih baik dan
lebih menarik bagi siswa.[5]
C. Media dan
Kegiatan Belajar Mengajar
1. Guru dan
Media Pembelajaran
Sistem pendidikan yang baru menuntut
faktor dan kondisi yang baru pula baik yang berkenaan dengan sarana pisik
maupun non fisik. Untuk itu diperlukan tenaga pengajar yang memiliki kemampuan
dan kecakapan yang lebih memadai, diperlukan kinerja dan sikap yang baru,
peralatan yang lebih lengkap dan administrasi yang lebih teratur.
Guru hendaknya dapat menggunakan
peralatan yang lebih ekonomis, efisien dan mampu dimiliki oleh sekolah serta
tidak menolak digunakannya peralatan teknologi moderen yang relevan dengan
tuntutan masyarakat dan perkembangan zaman. Permasalahan pokok dan cukup
mendasar adalah sejauh manakah kesiapan guru-guru dalam menguasai penggunaan
media pendidikan dan pengajaran disekolah untuk pembelajaran siswa secara
optimal sesuai dengan tujuan pendidikan dan pengajaran.
Semakin maju perkembangan masyarakat
dan ekslarasi teknologi moderen, maka semakin besar dan berat tantangan yang
dihadapi guru sebagai pendidikan dan pengajar disekolah. Agar seorang guru
dalam menggunakan media pendidikan yang efektif, setiap guru harus memiliki
pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pendidikan/pengajaran. Oleh
sebab itu guru harus mempunyai keterampilan dalam memilih dan menggunakan media
pendidikan /pengajaran.[6]
2. Media
sebagai Alat Bantu
Media sebagai alat abntu dalam
proses belajar mengajar adalah suatu kenyataan yang tidak dapat dipungkiri.
Karena memeng gurulah yang menghendakinya untuk membantu tugas guru dalam
menyampaikan pesan-pesan dari bahan pelajaran yang diberikan oleh guru kepada
anak didik. Guru sadar bahwa tanpa bantuan media maka bahan pembelajaran
sukar untuk dicerna dan dipahami oleh setiap anak didik terutama bahan
pelajaran yang rumit atau kompleks.
Setiap materi pelajaran tentu
memiliki tingkat kesukatran yang bervariasi. Pada satu sisi ada bahan pelajaran
yang tidak memerlukan alat bantu, tetapi dilain pihak ada bahan pelajaran yang
sangat memerlukan alat bantu berupa media pengajaran. Bahan pelajaran dengan
tingkat kesukaran yang tinggi tentu sukar diproses oleh anak didik. Apalagi
bagi anak didik yang kurang menyukai bahan pelajaran yang disampaikan itu.
Sebagai alat bantu, media mempunyai
fungsi untuk melicinkan jalan menuju tercapainya tujuan pengajaran. Hal ini
dilandasi dengan keyakinan bahwa proses belajar mengajar dengan bantuan media
mempertinggi kegiatan belajar anak didik dalam tenggang waktu yang cukup
lama.Walaupun begitu penggunaan media sebagai alat bantu tidak bisa sembarang
menurut sekehendak hati guru. Tetapi harus memperhatikan dan mempertimbangkan
tujuan.
Akhirnya dapat dipahami bahwa media
adalah alat bantu dalam proses belajar mengajar dan gurulah yang
mempergunakannya untah membelajarkan anak didik demi tercapainya tujuan
pengajaran.
3. Media
sebagai Sumber Belajar
Belajar mengajar adalah suatu proses
yang mengolah sejumlah nilai umtuk dikosumsi oleh setiap anak didik.
Nilai-nilai itu tidak datang dengan sendirinya, tetapi teramil dari berbagai
sumber. Karena itu, sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat
dipergunakan sebagai tempat dimana bahan pengajaran terdapat atau asal untuk belajar
sekarang.
Media pendidikan sebagai salah satu
sumber belajar ikut membantu guru memperkaya wawasan anak didik. Aneka macam
bentuk dan jenis media pendidikan yang digunakan oleh guru menjadi sumber ilmu
pengetahuan bagi anak didik. Media sebagai sumber belajar diakui sebagai alat
bantu auditif, visual, dan audiovisual. Penggunaan ketiga jenis sumber belajar
ini tidak sembarangan, tetapi harus disesuaikan dengan perumusan tujuan
internasional dan tentu saja dengan kompetensi guru itu sendiri dan sebagainya.
Maka guru yang pandai menggunakan media adalah guru yang bisa manipulasi media
sebagai sumber belajar dan sebagai penyalur informasi dari bahan yang
disampaikan kepada anak didik dalam proses belajar mengajar. [7]
4. Prinsif
Pemanfaatan media Pembeajaran
Prinsip pokok yang harus
diperhatikan dalam penggunaan media pada setiap kegiatan belajar mengajar
adalah bahwa media digunakan dan diarahkan untuk mempermudah siswa belajar
dalam upaya memahami materi pelajaran. Dengan demikian penggunaan media harus
dipandang dari sudut kebutuhan siswa . Hal ini perlu ditekankan sebab sering
media dipersiapkan hanya dilihat dari sudut kebutuhan siswa.
Agar media pembelajaran benar-benar
digunakan untuk membelajarkan siswa maka ada sejumlah prinsip yang harus
diperhatikan, diantaranya:
a.
Media yang
digunakan oleh guru harus sesuai dan diarahkan untuk mencapai tujuan
pembelajaran
b. Media yang
digunakan harus sesuai dengan materi pembelajaran
c.
Media
pembelajaran harus sesuai dengan minat, kebutuhan dan kondisi siswa
d. Media yang
digunakan harus memerlukan efektivitas dan efisien
e.
Media yang
digunakan harus sesuai dengan kemampuan guru dalam mengoperasikannya
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Media Pembelajaran
Istilah media berasal dari bahasa Latin yang
merupakan bentuk jamak dari "medium" yang secara harafiah berarti
perantara atau pengantar. Banyak pakar tentang media pembelajaran yang
memberikan batasan tentang pengertian media. Menurut EACT yang dikutip oleh
Rohani (1997 : 2) “media adalah segala bentuk yang dipergunakan untuk proses
penyaluran informasi”. Sedangkan pengertian media menurut Djamarah (1995 : 136)
adalah “media adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur
pesan guna mencapai tujuan pembelajaran”. Selanjutnya ditegaskan oleh
Purnamawati dan Eldarni (2001 : 4) yaitu : “media adalah segala sesuatu yang
dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga
dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa sedemikian rupa
sehingga terjadi proses belajar”.
Media pendidikan
merupakan bagian integral dari pembelajaran sehingga proses belajar mengajar
menjadi lebih bermutu. Karena itu media pendidikan di sebut juga media
instruksional. Dengan demikian , media pendidikan mempunyai beberapa nilai
praktis atau dapat berfungsi sebagai berikut :
a.
Media pendidikan dapat mengatasi perbedaan pengalaman pribadi murid.
Misalnya siswa berasal dari golongan mampu memiliki pengalaman sehari-harinya
berbeda dengan golongan kurang mampu. Perbedaan ini dapat di tanggulangi dengan
mempertontonkan film, gambar, tv dan sebagainya.
b.
Media pendidikan dapat mengatasi batas-batas ruang kelas. Misalnya benda
yang di ajarkan terlalu besar atau berat bila di bawa ke ruang kelas untuk
diamati secaara langsung. Maka dapat di tanggulangi dengan film, gambar
slidefilm strip dan sebagainya.
c.
Media pendidikan dapat mengatasi keterbatasan karena jarak. Apabila secara
langsung tidak dapat di amati karena terlalu kecil seperti molekul, sel atau
atom maka dapat diatasi dengan model, gambar, dan sebagainya.
d.
Media pendidikan dapat mengatasi masalah keterbatasan waktu. Apabila secara
langsung gerakan benda sulit atau tidak dapat diamati karena terlalu lambat
atau terlalu cepat, sedangkan gerakan itu menjadi pusat perhatian siswa maka
dapat digunakan film strip dan sebagainya.
e.
Media pendidikan dapat di gunakan untuk memperlihatkan hal-hal atau
peristiwa yang tidak dapat di ulang kembali atau telah terjadin dai masa
lampau. Seperti peristiwa bencana alam, tiupan angina dan sebagainya maka dapat
di gunakan film, film strip, slide dan sebagainya.
f.
Media pendidikan memungkinkan adanya kontak langsung dengan masyarakat atau
dengan alam atau lingkungannya. Misalnya dengan mengunjungi suatu tempat.
g.
Media pendidikan memberikan kesamaan dalam pengamatan terhadap sesuatu
objek.
h.
Media pendidikan dapat membangkitkan minat dan motivasi belajar.
Jadi, secara umum dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran
merupakan segala sesuatu yang dapat menyalurkan informasi dari sumber informasi
kepada penerima informasi. Istilah media ini sangat populer dalam bidang
komunikasi. Proses belajar mengajar pada dasamya juga merupakan proses
komunikasi, sehingga media yang digunakan dalam pembelajaran disebut media
pembelajaran.
B. Macam-Macam Media Pendidikan
1. Media Nonelektronik
a. Media Cetak
Dalam media cetak seperti buku teks, modul, buku petunjuk, lembar lepas, lembar
kerja , dan sebagainya pada umumnya berisi materi pembelajaran yang dapat
diakses dan dibaca oleh siswa langkah demi langkah sesuai dengan yang
diinginkan. Untuk media yang berupa buku teks biasanya dilengkapi uraian
materi, contoh soal, dan latihan soal.Berbeda dengan buku, modul umumnya
dilengkapi dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, uraian materi,
latihan soal, dan tes formatif, yang digunakan sebagai umpan balik untuk
mengetahui seberapa besar materi dalam setiap kegitan dapat dikuasai oleh
mahasiswa.
Kemudian untuk media cetak yang berupa hand out biasa digunakan proses
pembelajaran di kelas. Media ini berupa lembaran lepas yang biasanya berisi
materi untuk satu kegiatan tatap muka. Hand out yang lengkap akan berisi
tujuan, uraian singkat tentang materi pembelajaran, evaluasi, dan daftar
pustaka.
Khusus untuk media cetak yang berupa lembar tugas biasa digunakan siswa untuk
mengerjakan tugas, menyelesaikan masalah atau soal yang diberikan oleh guru
setelah penyampaian materi di kelas.Lembar tugas biasanya berisi tujuan, uraian
singkat tentang materi pembelajaran untuk setiap pkok bahasan, dan latihan
memecahkan masalah.
Media cetak memiliki beberapa kelebihan diantaranya:
1)
Siswa dapat belajar sesuai dengan kemampuan masing-masing.
2)
Siswa dapat mempelajari materi dalam media cetak secara berulang-ulang.
Khusu untuk media cetak berupa modul, melalui tes normatif siswa dapat
mengetahui tingkat penguasaan materi pembelajaran yang disajikan pada modul
tersebut
3) Dapat dicetak ulang atau direvis sesuia dengan garis besar program
pembelajaran yang baru.
Kekurangannya antara lain:
1)
Tidak dapat menyajikan gerak dalam media cetak
2)
Uraian yang terlalu panjang dalam setiap pokok bahasan dapat membosankan
para pembacanya
3)
Pembahasannya lebih mengarah pada kognitif
b. Media Pajang
Media ini meliputi papan tulis, white board, papan magnetik, papan buletin, dan
chart.Perbedaan antara papan tulis dan white board terletak pada alat tulisnya.
Papan tulis menggunakan kapur sebagai alat tulis, sedangkan white board
menggunakan spidol nonpermanen. Papan magnetik merupakan papan yang
permukaannya dibuat dari lembaran baja atau dapat juga berupa white board yang
di dalamnya dilapisi dengan lembaran baja atau seng.Materi yang disajikan
diletakkan di atas kertas atau karton yang di belakangnya diberi magnet.Papan
ini dapat berfungsi sebagai pendamping papan tulis di kelas.
Untuk penyajian dengan chart dapat dilakukan di dalam maupun di luar kelas.
Pada umumnya materi yang disajikan di dalam chart biasanya berbentuk diagram,
bagan grafik, dan gambar. Oleh karena itu, beberapa kelebihan penggunaan papan
pajang adalah:
1)
Biaya yang digunakan relatif murah
2)
Papan tulis atau white board mudah disajikan di ruang kelas
3)
Papan tulis atau white board dapat digunakan dengan jumlah siswa yang
relatif besar
4)
Khusus untukpapan buletin diperuntukkan untuk kelompok kecil
c. Media Peraga dan Eksperimen
Media peraga dapat berupa alat-alat asli atau tiruan, dan biasanya berada di
laboratorium.Media ini biasanya berbentuk model dan hanya digunakan untuk
menunjukkan bagian-bagian dari alat yang asli dan prinsip kerja dari alat asli
tersebut.
Di samping media peraga terdapat pula media eksperimen yang berupa alat-alat
asli yang biasanya digunakan untuk kegiatan praktikum. Perbedaan antara
media peraga dengan media eksperimen antara lain:
1)
Alat-alat pada media eksperimen berupa alat asli sedangkan media peraga
berupa alat-alat tiruan
2)
Media eksperimen dapat digunakan sebagai media peraga, sedangkan media
peraga belum tentu dapat digunakan sebagai media eksperimen
Salah satu contoh alat peraga sederhana adalah tali, yaitu sebagai suatu alat
yang dapat digunakan untuk menunjukkan gejala gelombang transversal.Kemudian
salah satu contoh alat eksperimen yang dapat digunakan sebagai alat peraga
adalah pipa kund, yang dapat digunakan untuk mengukur kecepatan rambat bunyi.
2. Media Elektronik
a. Overhead Projector (OHP)
OHP merupakan suatu
alat yang dapat digunakan untuk memproyeksikan objek melalui bahan transparan
dengan bening ke suatu permukaan layar atau dinding.
1) OHP Tanpa Kombinasi dengan Alat Lain
Seiring dengan berjalannya waktu dan semakin berkembangnya teknologi, OHP
dengan tipe tertentu dapat dikombinasikan dengan alat lain sehingga dapat
digunakan untuk memproyeksikan tidak hanya transparansi, tetapi juga dapat
digunakan untuk memproyeksikan bahan cetakan, objek tiga dimensi, dan tampilan
komputer.
OHP yang sederhana misalnya merk Cabin, telah dilengkapi dengan komponen dan
spesifikasi, seperti lampu proyektor dengan daya listrik kurang lebih 500 watt
serta sumber tegangan 110 V atau 220 V. Dengan menggunakan daya listrik yang
semakin besar, maka suatu OHP akan memberikan kemampuan yang lebih jelas dalam
memproyeksikan gambar pada dinding atau layar tanpa harus mematika n lampu
dalam suatu ruangan.
2) Kombinasi OHP dengan Efek Zoom
Alat ini dikenal
sebagai Zoom Overhead Projector, yaitu suatu OHP yang di dalamnya dilengkapi
dengan lensa zoom. Lensa ini memiliki kemampuan untuk memperbesar gambar
proyeksi sampai 1,6 kali dari ukuran lensa standar. Cara kerja OHP ini adalah
gambar pada dinding atau dinding OHP ini pada prinsipnya tidak jauh berbeda
dengan OHP sebelumnya, tetapi dalam tampilannya dilengkapi dengan beberpa
panel, yaitu proyektor, miror, bor magnet, pen tray, lensa zoom, dan
sebagainya.
3) Kombinasi OHP dengan
ATF
Automatic Transparancy Feeder (ATF) merupakan suatu alat yang dapat
digunakan untuk menyimpan dan mengeluarkan transparansi yang akan ditampilkan
melalui OHP. Alat ini dilengkapi dengan Transparancy Tray, Infrared Sensor,
Infrared Remote, Easy Attachment, dan Anti-Static Strip.Cara menggunakannya
adalah dengan meletakkan alat tersebut tepat di atas landasan kaca OHP, setelah
itu kita memfungsikan panel-panel yang ada pada OHP dan ATF.
4) Kombinasi OHP dengan CPP (Viewer)
Computer Proyektor Panel (CPP) atau yang biasa disebut Viewer dibuat dari lampu
Liquid Crystal Display (LCD) yang mempunyai kemampuan menghasilkan gambar
yang memiliki kekontrasan yang tinggi dan menakjubkan ketika diproyeksikan.
Alat ini hanya dapat digunakan di lingkungan temperatur yang terbatas, yaitu
sekitar 45oC sehingga alat ini jangan digunakan pada OHP yang
landasan kacanga memiliki suhu l;ebih dari 45oC. Selain itu, alat
ini juga tidak boleh digunakan pada ruangan yang terlalu terang.
Dalam penggunaannya, CPP harus diletakkan tepat di atas landasan kaca OHP.
Dengan demikian, CPP akan menampilkan gambar tampilan komputer yang cukup besar
pada layar dengan menggunakan OHP sebagai sumber cahaya. Alat ini telah
dilengkapi dengan panel, bantuan remote control, baterai remote control, kabel
sinyal RGB 15 pin dan 9 pin, AC adaptor dan petunjuk mengoperasikannya.
b. Program Slide Instruksional
Bentuk slide
berhubungan dengan fil fotografi yang memiliki format kecil dan dikenal sebagai
film positif. Untuk penayangan satu buah slide dibutuhkan satu kali
proyeksi.
Ukuran film slide
yang standar adalah 35 mm, tetapi untuk ukuran slide yang dibingkai
artinya slide yang sudah siap ditayangkan yang standar adalah 5 cm x 5
cm. Hal ini diukur dari dimensi luar.
Slide yang
standar dapat disusun dan diatur kembali dalam berbagai variasi urutan sehingga
lebih fleksibel dibandingkan dengan film strip. Dalam pemakaian secara wajar,
proyektor slide membutuhkan sedikit perhatian khusus, khususnya dalam
pemeliharaan terhadap elemen muka dari lensa proyeksi. Sedangkan dari segi
penyajiannya, yang perlu diperhatikan adalah masih tetap bingkai slide
yang akan ditayangkan, karena kebiasaan kemacetan yang terjadi adalah akibat
adanya dari bingkai slide yang sudah rusak.
Karena slide
tidak seperti film strip yang tersusun dalam unit secara tunggal maka slide
dapat dengan mudah menjadi tidak teratur tempat atau urutannya. Misalnya, slide
yang tidak ditutup dengan penutup gelas maka slideakan mudah kotor, baik
karena kena debu ataupun jari tangan. Ditinjau dari segi biaya pembuatan maka slide
membutuhkan biaya per framenya 2 sampai 3 kali dari biaya per frame dalam film
strip.
c. Program Film Strip
Film strip adalah
satu rol positif 35 mm yang berisi sederetan gambar yang saling berhubungan
dengan sekali proyeksi untuk satu gabar. Berdasarkan lebar frame, film strip
dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu film strip tunggal dan film strip
double. Dalam format frame tunggal, bayangan atau gambar dicetak tegak lurus
terhadap panjang film, sedangkan format frame double bayangan atau gambar
dicetak paralel terhadap panjang film. Oleh karena itu, luas format double 2
kali luas format frame tunggal.
Secara komersil
produk film strip berisi antara 20 sampai 60 gambar atau frame satu rolnya,
sampai sekitar 1960 film strip belum dilengkapi peralatan audio. Pada saat itu,
informasi narasi dicetak pada bagian bawah frame. Sesuai dengan perkembangan
teknologi, narasi, musik, efek suara, atau yang lain adalah direkam, yang
kemudian ditampilkan bersama secara terpisah dengan proyektor film strip.
Film strip memiliki
kelebihan karena disusun secara kompak, mudah dikendalikan, dan biayanya
relatif rendah.Selain dengan mudah dipasang pada proyektor yang sederhana, film
strip juga mudah dikontrol oleh penggunanya.Menurut kapasitasnya, film strip
secara khusus lebih tepat untuk belajar independen atau mandiri.
Karena dalam
penayangannya melalui proyektor, maka film strip ditarik roda bergigi sehingga
jika terjadi kerusakan salah satu film saja, akan sukar untuk diperbaiki. Hal
ini hanya mungkin dilakukan dengan cara memotong frame itu, untuk digunakan
sebagai slide.
d. Film
Film merupakan
gambar hidup yang diambil dengan mengguanakan kamera film dan ditampilkan
melalui proyektor film.Dibandingkan dengan film strip, film bergerk dengan
cepat sehingga tampilannya kontinu atau ajeg. Objek yang ditampilkan akan lebih
alamiah, artinya sesuai dengan kondisi yang sebenarnya. Terlebih lagi film yang
diunakan adalah film berwarna.Pada umumnya film digunakan untuk menyajikan
hiburan.Tetapi, dalam perkembangannya film dapat menyajikan informasi lain,
khususnya informasi yang berkaitan dengan konsep pembelajaran keterampilan dan
sikap.
Kelebihan fim antara
lain dapat menggantikan alam sekitar, menyajikan objek yang tidak dapat
dilihat, menggambarkan suatu proses secara tepat, menanamkan sikap, dapat
diulang, dapat memperpendek waktu tampilan, dan sebagainya.
e. Video Compact Disk
VCD memiliki fungsi
yang sama dengan LCD maupun Video Cassette.Perbedaan antara VCD, LCD,
dan Video Cassette terletak pada perangkat lunaknya.VCD menggunakan
piringan yang memilki diameter lebih kecil dibandingkan dengan LCD, sehingga
VCD praktis dan lebih ekonomis daripada LCD sehingga dapat digunakan dalam
komputer yang memiliki CDROM.Pada Video Cassette perangkat lunaknya
menggunakan pita cassette sehingga sesuai perkembangan teknologi elektronika.
Untuk menayangkan
program VCD instruksional dibutuhkan beberapa perlengkapan, seperti kabel
penghubung video dan audio, remote control, dan kabel penghubung RF dan
TV.
f. TV Instruksional
Berdasarkan
kegunaannya, program pembelajaran melalui televisi dapat dibedakan menjadi dua
bagian, yaitu berfungsi sebagai media pelengkap dan sebagai media pengayaan.
Sedangkan berdasarkan penyajiaannya, juga terdapat beberapa model, diantaranya:
1)
Model penyajian yang hanya memindahkan proses pembelajaran tatap muka di
kelas atau laboratorium ke dalam program TV.
2)
Model penyajian yang digunakan untuk melengkapi suatu kegiatan proses
pembelajaran di kelas. Model penyajian ini diperlukan karena kegiatan ini tidak
mungkin dilakukan di dalam kelas. Selain itu, jika dilakukan di kelas akan
membutuhkan biaya yang cukup tinggi, waktu yang lama, serta beresiko timbulnya
bahaya yang tidak diinginkan.
3)
Model penyajian yang digunakan untuk pengayaan. Model ini biasanya tidak
berkaitan secara langsung dengan silabus atau kurikulum, tetapi diharapkan
materi penayaan ini mempunyai kaitan deangan suatu materi yang adadalam
kurikulum, misalnya hasil IPTEK yang perlu diketahui dan dibutuhkan masyarakat.
4)
Model penyajian yang digunakan untuk melaksanakan proses pembelajaran jarak
jauh secara interaktif. Model ini membutuhkan biaya yang jauh lebih besar
daripada ketiga model sebelumnya, karena dalam model ini antara peserta didik
dan guru atau tutor dapat berdialog langsung untuk menanyakan masalah-masalah
yang belum jelas tentang materi yang disajikan dalam program TV instruksional
tersebut.
g. Internet
Media ini memberikan
perubahan yang besar pada cara orang berinteraksi, bereksperimen, dan
berkomunikasi. Berdasarkan karakteristik tersebu, internet sangat cocok untuk
kelas jarak jauh, dimana siswa dan guru masing-masing berada di tempat berbeda,
tetapi tetap dapat berkomunikasi dan berinteraksi seperti layaknya di kelas.
Untuk
mengoperasikannya dibutuhkan komputer, modem, Internet Service Provider
(ISP) dan saluran telepon. Dalam proses pembelajaran komputer, internet dapat
berperan sebagai manajer dalam pembelajaran atau “computer manage instruction” (CMI)
dan dapat pula berperan sebagai alat bantu tambahan dalam belajar atau Computer
Assisted Instruction (CAI).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar